CORETAN

Goresan Rindu

jari-jariku kini menari-nari diatas kanfas yang terbentang,,,
goresan-goresan cat mengiringi rasa rinduku kepadanya,,,
mataku meniti alur alur dengan detail,,,
pikirku tertuju dengan sesosok wajah yang penuh kasih,,,
detik demi detik berlalu...
sesosok wanita tegar tergores dalam kanfasku...
senyum mengembang saat ku tengok goresan itu...
kini rindu kian menggebu...
rindu akan nasihatnya..
rindu akan pelukannya...
rindu akan belaian tangannya...
ridu akan kasih sayangnya...
dengan goresan cat ini aku mengadu...
lukisku untuk mu ibu,,,,, 


RUMPUT

Dalam hangat bola kuning  
yang mneggerakkan daun-daunmu
belantara membentang
bagai tirani penghalang
goyangnya rumput tak menolong
bayang bayang
kemudian hijau itupun terasa sejuk
dengan cuat cuat putih halusnya bungamu
rasa haru pada catatan waktu yang hilang

          Angin malam bersiul sedih
         membawa luka belantara 
         bersama kedipan bulan 
         dan lambaian rindu dendam
         Rindu yang kemudian menjalar
        adalah lelah yang pernah kau buai
       dengan lembutnya tubuhmu
       dan tangan angan membelai kita untuk berlagu
       tentang sepi yang menyerap kita
      bunga rumput itupun menangis
     ditelan sayupnya bulan 



JERITAN HATIKU

Hatiku bukan pualam
dan  bukan pula batu karang
dipinggir pantai
yang tahan dihempas ombak
maupun badai
tanpa berbuat apa-apa
sekalipun karang itu harus pecah
namun....
ia tetap bertahan dan diam
Tapi sebaliknya,
hatiku adalah segumpal darah merah
yang membeku
yang mempunyai naluri
dan perasaan
yang tak mampu menerima kedustaan
tapi,
ingin lepas dari belenggu kepalsuan
ingin bertindak!!!
ing  meronta!!!
Apa isi hatimu???
tidak seorang pun yang tahu
ingin ku menggali dadamu
membuka isi hatimu
yang tercurah
namun apa daya
aku seorang yang tak mampu




RINDU

Titik embun menetes satu satu
membasahi hamparan rumput yang menghijau
kemilau laksana butiran mutiara
disirami cahaya panorama yang bersinar cerah
daun-daun menari nari 
ditiup angin malam yang berhembus
dingin menerpa raga kian menusuk
kudekap kesunyian yang berhening
tatapan mata memandang saya
yang ada hanya butiran mutiara
diantara padang rumput yang terhampar
dan bunga bunga yang nerekahkan kelopak
harum semerbak
menerobos celah celah kebisuan
disini...
dikesepian alam
hati luruh mata sayu
ditemani nyanyian rindu
yang mengalun didalam sukma
rindu padamu...!!!
bunda yang jauh dimata....



IMPIAN

Setetes embun jatuh
di ujung jalan yang sepi
lembaran daun gugur
satu satu kebumi
sementara debupun diam
kulihat kau disitu
singgasanamu sepi
kemarilah aku butuh
akan kasih sayangmu
akan cintamu 
sambutlah...
aku butuh kau..
akrab



BERPIJAK DIBUAI TANAH AIR

Ketika berdiri di punggung gunung
menatap keatas bertudung mendung
kelihatan bebukitan berselimut hutan 
lebat menghijau beragam pepohonan
aneka margasatwa berbiakan dialam
aku tahu betapa kaya daratan tanah airku

ketika berdiri di tepi laut 
terang dan kelam hampir bertaut
menepi perahu sarat muatan
para nelayan tempaan alam
rindu keluarga dalam kedamaian
aku tahu betapa kaya tanah airku

ketika berdiri diserentang pematang
memang ketimur fajarbenderang
padi menguning disawah luas
bergoyangnya memberat butir beras
hasil petani berjamur dilumpur numbang pangkur
aku tahu betapa kaya tanah airku

sejenak dalam hening aku tengadah
ya Allah limpahkan berkah dan rahmatMu
jadikan kami bangsa bersatu
Negara jaya dan anggun
yang kami melaju dalam membangun



DI LANGGAR KECIL

Kala juwaku ditelanjangi beratus iblis
aku akan masuk kedalamnya
sebuah ruang bagai gua
pengap dan dalam bagi jiwaku

disini nurani ditenangkan
disini hati dipatihkan
disini pribadi dikuatkan
disini semua di tenangkan

Sambutlah aku wahai Tuhan ku...
bukakan pintu-Mu
aku akan masuk kedalam kamar-Mu

Didalam langgar aku menyapa Tuhan
siapa terisak tangisnya ketika aku sedang bertasbih
api siapa berkelabat didepanku
ketika takbir ku ucapkan
deru siapa meredam sukmamu
ketuka adzan berkumandang panjang

Tuhanku
kupaslah dosaku
telanjangilah aku 
fitrikanlah aku 
seperti kau lahirkan aku...




1 komentar: